Selasa, 18 September 2012

Muamalah (Hadits Shahih Al Bukhari)

  • Cara Berbicara Nabi


diriwayatkan dari Aisyah ra. : Nabi Saw selalu berbicara dengan terang dan jelas sehingga seandainya seseorang ingin menghitung kata-kata yang diucapkannya, maka ia dapat menghitungnya.
diriwayatkan dari Aisyah ra. : "Rasulullah Saw tidak pernah berbicara cepat dan terburu-buru atau samar-samar seperti kalian".

  • Pahala Memberi Makan dan Minum Mahluk Hidup


diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Rasulullah Saw pernah bersabda, "suatu ketika seorang lelaki yang melakukan perjalanan sangat kehausan. ia turun ke sebuah sumur, lalu minum air dari situ. pada saat ia keluar dari tempat itu, ia melihat seekor anjing menjilati lumpur karena rasa haus yang menyengat. laki-laki itu berkata, ' (anjing) ini sengsara karena persoalan yang sama denganku'. lalu ia (turun kembali ke dalam sumur), mengisi sepatunya dengan air, menggigitnya dengan giginya, dan memanjat dinding sumur, kemudian memberinya minum dengan air itu. Allah berterima kasih atas perbuatan (baiknya) dan memaafkannya".
orang-orang berkata, "ya Rasulullah, apakah kami diberi pahala bila melayani hewan?"
Nabi Muhammad Saw menjawab, "ya, melayani keperluan mahluk hidup memperoleh pahala".

  • Adalah Kezaliman ; Orang Kaya Yang Menangguhkan Membayar Utang


diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, "penangguhan pembayaran utang oleh orang kaya adalah kezaliman. karenanya, apabila utangmu dialihkan darimu kepada orang kaya, maka kamu harus menyetujuinya".

  • Tetangga Yang Terdekat Pintunya Lebih Utama


diriwayatkan dari Aisyah ra. : aku berkata, "wahai Rasulullah ! aku mempunyai dua tetangga, dan aku ingin tahu, siapa diantara mereka yang (lebih berhak) untuk ku beri hadiah". Nabi Muhammad Saw menjawab, "orang yang pintunya lebih dekat denganmu".

  • Keutamaan Tetangga


diriwayatkan dari Abu Rafi' ra. : budak Nabi Muhammad Saw yang telah dimerdekakan, bahwa ia menemui Sa'd bin Abi Waqqash untuk membeli darinya (dua) bilik yang berada di rumahnya. Sa'd berkata, "demi Allah, aku tidak akan membayar lebih dari empat ribu (dirham) dengan cara mengangsur". Abu Rafi' berkata, "aku telah ditawar sebanyak lima ratus dinar (untuk bilik itu) dan jika saja aku tidak pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda, "karena kedekatannya, tetangga lebih memiliki hak dibandingkan orang lain" aku tidak akan memberikan bilik itu kepadamu untuk empat ribu (dirham) padahal aku telah ditawar (orang lain) lima ratus dinar untuk kedua bilik itu". maka ia pun menjualnya kepada Sa'd.

  • Larangan dan Adab Duduk Di Jalanan


diriwayatkan dari Abu Sa'id Al Khudri ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, "hati-hati ! jangan duduk di jalanan". orang-orang berkata,"tidak ada jalan lain. itulah tempat kami duduk dan berbincang-bincang". Nabi Muhammad Saw bersabda, "jika kalian duduk disitu, berikanlah hak-hak jalan". mereka bertanya, "apakah hak-hak jalan itu?" Nabi Muhammad Saw bersabda, "merendahkan pandanganmu, tidak menyerang orang lain, membalas salam, memerintahkan al ma'ruf, dan melarang al munkar",

  • Etika Berdagang dan Larangan Menjadi Perempuan Penyebab Perceraian


diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Rasulullah Saw melarang menjual barang penghuni kota atas nama penghuni padang pasir, demikian pula dengan najsh. dan seseorang tidak boleh menganjurkan kepada pembeli yang telah mencapai kesepakatan dengan penjual lainnya untuk membatalkan kesepakatan tersebut, supaya ia beralih kepadanya dengan membeli barang dagangannya; demikian pula seseorang tidak boleh meminang seorang gadis yang telah dipinang orang lain; dan seorang perempuan dilarang menjadi penyebab diceraikannya perempuan yang lain dengan maksud menggantikan tempatnya.

  • Berhaji Atas Nama Orang Tua dan Larangan Saling Memandang Lawan Jenis


Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas ra. : Al Fadhl (saudara lelakinya) membonceng di belakang Rasulullah Saw dan seorang perempuan dari suku Khats’am datang, Al Fadhl dan perempuang itu saling memandang. Nabi Muhammad Saw memalingkan wajah Al Fadhl kearah yang lain. Perempuan itu berkata, “ya Rasulullah, ibadah haji diwajibkan Allah kepada para hamba-Nya dan ayahku telah tua dan lemah dan tidak dapat duduk tegap di atas kudanya, bolehkah aku melaksanakan ibadah haji atas namanya?” Nabi Muhammad Saw menjawab, “ya, kau diperbolehkan”. Peristiwa itu terjadi pada Haji Wada’ (Haji Penghabisan Nabi Saw).

  • Jika Diberi Sesuatu Tanpa Meminta, Ambillah...


Diriwayatkan dari Umar bin Al Khatthab ra. : Rasulullah Saw memberi sesuatu kepadaku tetapi aku berkata kepadanya, “maukah kau memberikannya kepada yang lebih miskin dan lebih membutuhkan daripadaku?”. Nabi Muhammad Saw bersabda kepadaku, “ambillah, jika kau diberi sesuatu dari kekayaan ini tanpa meminta atau loba terhadapnya, ambillah; dan jika tidak diberikan, jangan bersikeras untuknya”.

  • Anak Perempuan Sebagai Perisai Api Neraka


Diriwayatkan dari Aisyah ra. : seorang ibu bersama dua orang anak perempuannya menemuiku untuk meminta (sedekah), namun ia tidak menemukan apa pun padaku kecuali sebuah kurma yang kuberikan kepadanya dan ia bagi dua untuk anak-anaknya, sedangkan ia sendiri tidak memakannya, setelah itu ia pun bangun dan pergi. Kemudian Nabi Muhammad Saw menemuiku dan kuberitahukan kejadian itu kepadanya. Nabi Muhammad Saw bersabda, “siapa pun yang diuji dengan anak-anak perempuannya dan ia menyenangkan mereka dengan kebajikan maka anak-anak perempuannya akan menjadi perisai mereka dari api neraka”.

  • Kata-kata Yang Baik Sebagai Sedekah


Diriwayatkan dari Adi bin Hatim ra. : ketika aku sedang duduk bersama Rasulullah Saw, dua orang laki-laki menemui Rasulullah Saw ; salah seorang dari mereka mengeluhkan kemiskinan dan yang lainnya mengeluhkan mewabahnya perampokan. Rasulullah Saw bersabda, “mengenai pencurian dan perampokan, dalam waktu dekat akan ada sebuah kafilah yang menuju Makkah (dari Madinah) tanpa pengawal. Dan mengenai kemiskinan, hari kiamat tidak akan datang hingga salah seorang dari kalian berkeliling untuk menyedekahkan kekayaannya dan tidak akan menemukan seorangpun yang menerimanya. Dan salah seorang dari kalian akan berdiri di hadapan Allah tanpa penghalang atau pun penterjemah, dan Allah akan bertanya kepadanya, ‘bukankah telah Kuberikan kekayaan kepadamu?’ ia akan menjawab membenarkan.lebih jauh Allah akan bertanya kepadanya, ‘bukankah telah Ku kirimkan seorang Rasul kepadamu?’. Ia akan menjawab dengan membenarkan. Kemudian ia akan melihat ke sebelah kanannya dan yang ia lihat api neraka, dan ketika ia melihat ke arah kirinya yang ia lihat api neraka. Maka selamatkanlah diri kalian dari api neraka, meskipun dengan memberikan separuh kurma (sebagai sedekah). Dan seandainya kalian tidak memilki separuh kurma pun (sebagai sedekah) maka bicaralah dengan kata-kata yang menyenangkan.”

  • Tidak Mempertunjukkan Kesalehan Seseorang


(Diriwayatkan dari Kharijah bin Zaid bin Tsabit ) : Ummu al Ala’ ra., seorang perempuan Anshar yang memberikan baiatnya kepada Nabi Muhammad Saw berkata kepadaku, “orang-orang yang berhijrah masing-masing diserahkan kepada kami dengan cara diundi dan kami mendapat bagian utsman bin mazh’un. Kami menempatkannya di rumah kami. Di kemudian hari ia menderita penyakit parah. Ketika ia meninggal dunia dan telah dimandikan serta dikafani, Rasulullah Saw datang dan aku berkata, “semoga kasih sayang Allah terlimpah kepadamu, wahai abu al Sa’Ib ! aku bersaksi bahwa Allah telah memuliakanmu”, Nabi Muhammad Saw bersabda, “bagaimana anda tahu Allah telah memuliakannya ?” aku menjawab,”ya Rasulullah ! biarlah ayahku berkurban untukmu. Kapada siapa lagi Allah melimpahkan kemuliaan-Nya?” Nabi Muhammad Saw bersabda,” sesungguhnya kematian telah menjemputnya. Demi Allah, akupun berharap kebaikan untuknya, tetapi demi Allah, meskipun aku utusan Allah, aku tidak tahu apa yang akan dilakukan Allah terhadapku””. Semenjak itu ia (Kharijah) tidak pernah lagi mempertunjukkan kesalehan seseorang”.

  • Adab Menemukan Barang


Diriwayatkan dari Zaid bin Khalid Al Juhani r.a. : seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Muhammad Saw. Tentang mengambil luqhata (benda yang hilang). Nabi Muhammad Saw. Menjawab, “ambil dan perkenalkan dengan mengikatnya dengan tali atau masukkan kedalam wadah, dan buatlah pengumuman publik tentang hal itu selama setahun, setelah itu pergunakanlah tetapi serahkanlah apabila pemiliknya datang”, kemudian orang itu bertanya tentang seekor unta yang hilang. Pada saat itu wajah Nabi Muhammad Saw. Kelihatan marah, atau (perawi mengatakan) wajahnya menjadi merah dan Nabi Muhammad Saw. Bersabda, “kau tidak boleh menyentuhnya bahkan pun ketika ia minum dari tempat air mu, dan kakinya masuk kedalamnya, dan memakan dedaunan dari pohon-pohon mu, biarkanlah hingga pemiliknya datang mengambilnya”. Kemudian orang tersebut bertanya kembali tentang kambing yang hilang. Nabi Muhammad Saw. Menjawab,”(kambing tersebut) untukmu, atau untuk saudara mu (orang lain), atau untuk serigala”

  • Keutamaan Menghadiri Pemakaman


Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Rasulullah SAW pernah bersabda,”orang beriman yang menghadiri pemakaman seorang muslim dengan ikhlas dan berharap memperoleh pahala Allah SWT dan berada di sana hingga ikut menshalatkannya dan pemakaman diselesaikan, ia akan pulang memperoleh dua qirat. Masing-masing ukurannya sebesar Gunung Uhud. Sedangkan yang hadir hanya sampai menshalatkannya, memperoleh satu qirat saja.”

  • Larangan Mencerca dan Membunuh Muslim


Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud : Nabi Muhammad Saw. Pernah bersabda,”mencerca seorang muslim adalah fusuk dan membunuh seorang muslim adalah kufr”. 

  • Memberi Makan adalah Bagian dari Islam


Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr r.a. : seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Saw. “apakah kebaikan dalam Islam itu?” Nabi Saw. Menjawab, “memberi makan orang lain dan memberi salam kepada orang yang kau kenal maupun yang tidak kau kenal.”

  • Muslim Terbaik


Diriwayatkan dari Abu Musa r.a. : ada beberapa orang bertanya kepada Rasulullah SAW,”siapakah muslim yang paling baik?” Rasulullah SAW menjawab, “muslim yang tidak merugikan muslim lainnya dengan lidah maupun dengan kedua tangannya.”

1 komentar: